Sabtu, 21 Februari 2015

Pengaruh Globalisasi Terhadap Mekatronika




MAKALAH
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN (PKN )

JUDUL : PENGARUH GLOBALISASI TERHADAP MEKATRONIKA



Disusun oleh :
Nama               :        Marta Zuriadi
NISN                 :        99741-58921
Kelas                 :        XII
Prog. Keahlian :        Teknologi dan Rekayasa
Jurusan            :        Teknik Mekatronika



Dinas Pendidikan Provinsi Sumatra Barat
Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Sumatra Barat
Tahun Ajaran 2014/2015





KATA PENGANTAR


          Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya saya dapat menyelesaikan makalah tentang Pengaruh Globalisasi Terhadap Mekatronika ini dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya. Dan juga saya berterima kasih pada Ibuk Yurniati, S.Pd selaku guru mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan yang telah memberikan tugas ini kepada Saya.

Saya sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai pengaruh yang ditimbulkan oleh globalisasi terhadap Mekatronika, serta cara penanggulangan dampak globalisasi terhadap Mekatronika.

Sebagai penyusun makalah ini, saya menyadari bahwa di dalam makalah ini masih terdapat kekurangan dan kesalahan, baik itu dalam cara penyajian, maupun dalam materi yang disampaikan . Oleh karena itu saya mohon maaf atas segala kekurangan tersebut. Dan saya juga berharap adanya kritik, saran dan usulan oleh pembaca demi perbaikan makalah ini ataupun sebagai acuan dalam pembuatan makalah yang akan dibuat di masa mendatang.

       Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi saya sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya saya mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.

Wassalam.

Padang, Februari 2015



Marta Zuriadi




BAB I
PENDAHULUAN


1.1         Latar Belakang Masalah

   Globalisasi adalah suatu fenomena khusus dalam peradaban manusia yang bergerak terus dalam masyarakat global dan merupakan bagian dari proses manusia global itu. Kehadiran teknologi informasi dan teknologi komunikasi mempercepat akselerasi proses globalisasi ini. Globalisasi menyentuh seluruh aspek penting kehidupan.

   Globalisasi menciptakan berbagai tantangan dan permasalahan baru yang harus dijawab, dipecahkan dalam upaya memanfaatkan globalisasi untuk kepentingan kehidupan. Globalisasi sendiri merupakan sebuah istilah yang muncul sekitar dua puluh tahun yang lalu, dan mulai begitu populer sebagai ideologi baru sekitar lima atau sepuluh tahun terakhir.

   Sebagai istilah, globalisasi begitu mudah diterima atau dikenal masyarakat seluruh dunia. Wacana globalisasi sebagai sebuah proses ditandai dengan pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sehingga ia mampu mengubah dunia secara mendasar. Globalisasi sering diperbincangkan oleh banyak orang, mulai dari para pakar ekonomi, sampai penjual iklan. Dalam kata globalisasi tersebut mengandung suatu pengetian akan hilangnya satu situasi dimana berbagai pergerakan barang dan jasa antar negara diseluruh dunia dapat bergerak bebas dan terbuka dalam perdagangan. Dan dengan terbukanya satu negara terhadap negara lain, yang masuk bukan hanya barang dan jasa, tetapi juga teknologi, pola konsumsi, pendidikan, nilai budaya dan lain-lain. Konsep akan globalisasi menurut Robertson (1992), mengacu pada penyempitan dunia secara insentif dan peningkatan kesadaran kita akan dunia, yaitu semakin meningkatnya koneksi global dan pemahaman kita akan koneksi tersebut.

   Di sini penyempitan dunia dapat dipahami dalam konteks institusi modernitas dan intensifikasi kesadaran dunia dapat dipersepsikan refleksif dengan lebih baik secara budaya. Globalisasi memiliki banyak penafsiran dari berbagai sudut pandang. Sebagian orang menafsirkan globalisasi sebagai proses pengecilan dunia atau menjadikan dunia sebagaimana layaknya sebuah perkampungan kecil. Sebagian lainnya menyebutkan bahwa globalisasi adalah upaya penyatuan masyarakat dunia dari sisi gaya hidup, orientasi, dan budaya. Pengertian lain dari globalisasi seperti yang dikatakan oleh Barker (2004) adalah bahwa globalisasi merupakan koneksi global ekonomi, sosial, budaya dan politik yang semakin mengarah ke berbagai arah di seluruh penjuru dunia dan merasuk ke dalam kesadaran kita. Produksi global atas produk lokal dan lokalisasi produk global.

   Globalisasi adalah proses dimana berbagai peristiwa, keputusan dan kegiatan di belahan dunia yang satu dapat membawa konsekuensi penting bagi berbagai individu dan masyarakat di belahan dunia yang lain.(A.G. Mc.Grew, 1992). Proses perkembangan globalisasi pada awalnya ditandai kemajuan bidang teknologi informasi dan komunikasi. Bidang tersebut merupakan penggerak globalisasi. Dari kemajuan bidang ini kemudian mempengaruhi sektor-sektor lain dalam kehidupan, seperti bidang politik, ekonomi, sosial, budaya, industri, IPTEK, dan lain-lain. Contoh sederhana dengan teknologi internet, parabola dan TV, orang di belahan bumi manapun akan dapat mengakses berita dari belahan dunia yang lain secara cepat.

   Hal ini akan terjadi interaksi antarmasyarakat dunia secara luas, yang akhirnya akan saling mempengaruhi satu sama lain, terutama pada kebudayaan daerah, seperti kebudayaan gotong royong, menjenguk tetangga sakit dan lain-lain. Globalisasi juga berpengaruh terhadap disiplin ilmu dan teknologi yang sedang di pelajari / di dalami oleh kalangan pelajar, mahasiswa, ataupun oleh masyarakat umum. 

1.2         Rumusan Masalah
     Adapun rumusan masalah yang hendak dikaji dalam makalah ini yaitu sebagai berikut:
a.    Bagaimana konsep Globalisasi ?
b.    Bagaimana konsep Mekatronika ?
c.    Bagaimana pengaruh Globalisasi terhadap Mekatronika di Indonesia ?

1.3         Tujuan Penulisan
a.    Mendeskripsikan konsep Globalisasi
b.    Mendeskripsikan konsep Mekatronika
c.    Mendeskripsikan pengaruh Globalisasi terhadap Mekatronika di Indonesia


 

BAB II
PEMBAHASAN


2.1.         Pengertian dan Sejarah Globalisasi

2.1.1.    Pengertian Globalisasi Secara Umum

Kata globalisasi sebenarnya merupakan serapan dari bahasa asing yaitu bahasa Inggris globalization. Kata globalization sendiri sebenarnya berasal dari kata global yang berarti universal yang mendapat imbuhan -lization yang bisa dimaknai sebagai proses. Jadi dari asal mula katanya, globalisasi bisa diartikan sebagai proses penyebaran unsur-unsur baru baik berupa informasi, pemikiran, gaya hidup maupun teknologi secara mendunia.

Globalisasi diartikan sebagai suatu proses dimana bata-batas suatu negara menjadi semakin sempit karena kemudahan interaksi antara negara baik berupa pertukaran informasi, perdagangan, teknologi, gaya hidup dan bentuk-bentuk interaksi yang lain.

Globalisasi juga bisa dimaknai sebagai proses dimana pengalaman kehidupan sehari-hari, ide-ide dan informasi menjadi standar di seluruh dunia. Proses tersebut diakibatkan oleh semakin canggihnya teknologi komunikasi dan transportasi serta kegiatan ekonomi yang merambah pasar dunia.

Seperti dua mata koin yang berbeda, globalisasi menawarakan keuntungan yang sangat besar dalam kemajuan perekonomian suatu negara tapi disisi lain ada juga damapak negatif yang ditimbulkan seperti lunturnya budaya luhur karena seruban budaya baru dari luar.






2.1.2.    Pengertian Globalisasi Menurut Para Ahli

Berikut di bawah ini merupakan pendapat para ahli yang mencoba mendefinisikan globalisasi, diantaranya:

1.      Selo Soemardjan
Globalisasi adalah suatu proses terbentuknya sistem organisasidan komunikasi antarmasyarakat di seluruh dunia. Tujuan globalisasi adalahuntuk mengikuti sistem dan kaidah-kaidah tertentu yang sama misalnya terbentuknya PBB, OKI.

2.      Achmad Suparman
Globalisasi adalah sebuah proses menjadikan sesuatu benda atau perilaku sebagai ciri dan setiap individu di dunia ini tampa dibatasi oleh wilayah .

3.      Thomas L. Friedman
Globalisasi memiliki dimensi idiology dan tekhnologi. Dimensi tekhnologi yaitu kapitalisme dan pasar bebas, sedangkan dimensi tekhnologi adalah tekhnologi informasi yang telah menyatukan dunia.

4.      Malcom Waters
Globalisasi adalah sebuah proses sosial yang berakibat bahwa pembatasan geografis pada keadaan sosial budaya menjadi kurang penting, yang terjelma didalam kesadaran orang .

5.      Dr. Nayef R.F. Al-Rodhan
Globalisasi adalah proses yang meliputi penyebab, kasus, dan konsekuensi dari integrasi transnasional dan transkultural kegiatan manusia dan non-manusia.


6.      Emanuel Ritcher
Globalisasi adalah jaringan kerja global secara bersamaan menyatukan masyarakat yang sebelumnya terpencar - pencar dan terisolasi kedalam saling ketergantungan dan persatuan dunia .

7.      Anthony Giddens
Globalisasi sebagai ‘intensifikasi hubungan sosial seluruh dunia yang menghubungkan daerah yang jauh dalam sedemikian rupa sehingga kejadian lokal dibentuk oleh peristiwa yang terjadi bermil-mil jauhnya dan sebaliknya’.

8.      Martin Albrown
Globalisasi menyangkut seluruh proses dimana penduduk dunia terhubung ke dalam komunitas dunia tunggal, komunitas global .

9.      Princenton N. Lyman
Globalisasi adalah pertumbuhan yang sangat cepat atas saling ketergantungan dan hubungan antara Negara-negara didunia dalam hal perdagangan dan keuangan.

10.  Laurence E. Rothenberg
Globalisasi adalah percepatan dan intensifikasiinteraksi dan integrasiantara orang-orang, perusahaan, dan pemerintah dari negarayang berbeda.

11.  Scholte
Globalisasi diartikan sebagai meningkatnya hubungan internasional.Dalam hal ini masing-masing negara tetap mempertahankan identitasnya masing-masing, namun menjadi semakin tergantung satu sama lain.




2.1.3.    Sejarah Globalisasi
Ada penyebab jauh dan dekat yang dapat ditemukan pada faktor-faktor sejarah yang memengaruhi globalisasi. Globalisasi berskala besar dimulai pada abad ke-19.[9]
Zaman Kuno
Globalisasi kuno dipandang sebagai suatu fase dalam sejarah globalisasi yang mengacu pada peristiwa dan perkembangan globalisasi sejak masa peradaban terawal sampai kira-kira tahun 1600-an. Istilah ini dipakai untuk menyebut hubungan antara masyarakat dan negara dan cara keduanya dibentuk oleh persebaran ide dan norma sosial baik di tingkat lokal maupun regional.[27]
Dalam skema ini, ada tiga penyebab yang dipaparkan sebagai pemicu globalisasi. Penyebab pertama adalah pemikiran Timur yang berarti bahwa negara-negara Barat telah mengadaptasi dan menerapkan prinsip-prinsip yang dipelajari dari Timur.[27] Tanpa ide tradisional dari Timur, globalisasi Barat tidak akan terjadi sebagaimana mestinya. Penyebab kedua adalah jarak; interaksi antarnegara belum berskala global dan masih berada di seputaran Asia, Afrika Utara, Timur Tengah, dan sebagian Eropa.[27] Pada globalisasi awal, negara masih sulit berinteraksi dengan negara lain yang letaknya jauh. Kemajuan teknologi kemudian memungkinkan negara mengetahui keberadaan negara lain yang letaknya jauh, dan fase globalisasi yang baru pun terjadi. Penyebab ketiga adalah saling ketergantungan, kestabilan, dan regularitas. Jika suatu negara tidak bergantung dengan negara lain, tidak ada cara lain bagi negara tersebut untuk memengaruhi dan dipengaruhi oleh negara lain. Inilah salah satu penggerak utama di balik hubungan dan perdagangan global. Tanpa keduanya, globalisasi tidak akan berjalan seperti yang sudah-sudah dan negara akan tetap bergantung pada produksi dan sumber dayanya sendiri supaya bisa terus berdiri. Sejumlah pakar berpendapat bahwa globalisasi kuno tidak berjalan seperti globalisasi modern karena negara-negara waktu itu tidak saling bergantung seperti sekarang.[27]
Ada pula sifat multipolar dalam globalisasi kuno yang melibatkan partisipasi aktif bangsa non-Eropa. Karena globalisasi kuno sudah ada sebelum Pembelahan Besar abad ke-19, masa ketika Eropa Barat memiliki produksi industri dan hasil ekonomi yang lebih maju ketimbang kawasan lain di dunia, globalisasi kuno menjadi fenomena yang tidak hanya digerakkan oleh Eropa tetapi juga oleh wilayah Dunia Lama yang ekonominya sudah maju seperti Gujarat, Bengal, pesisir Cina, dan Jepang.[28]
Ekonom dan sosiolog historis Jerman Andre Gunder Frank berpendapat bahwa globalisasi diawali oleh munculnya hubungan dagang antara Sumer dan Peradaban Lembah Indus pada milenium ketiga SM. Globalisasi kuno ini terjadi pada Zaman Helenistik, zaman ketika pusat-pusat kota komersial membentuk poros budaya Yunani yang merentang dari India sampai Spanyol, termasuk Alexandria dan kota-kota era Alexander lainnya. Sejak itu, posisi geografis Yunani dan impor gandum memaksa bangsa Yunani melakukan perdagangan lewat laut. Perdagangan di Yunani kuno sangat tidak dibatasi, dan negara hanya mengendalikan suplai gandum.[4]

Era Modern Awal
Globalisasi modern awal atau proto-globalisasi mencakup periode sejarah globalisasi antara 1600 dan 1800. Konsep proto-globalisasi pertama kali diperkenalkan oleh sejarawan A. G. Hopkins dan Christopher Bayly. Istilah ini berarti fase peningkatan hubungan dagang dan pertukaran budaya yang menjadi ciri khas periode sebelum munculnya globalisasi modern pada akhir abad ke-19.[29] Fase globalisasi ini dicirikan oleh bangkitnya imperium maritim Eropa pada abad ke-16 dan 17. Imperium pertama yang muncul adalah Portugal dan Spanyol, kemudian muncullah Belanda dan Britania. Pada abad ke-17, perdagangan dunia berkembang lebih jauh ketika perusahaan kerajaan (chartered company) seperti British East India Company (didirikan tahun 1600) dan Vereenigde Oostindische Compagnie (didirikan tahun 1602, sering dianggap sebagai perusahaan multinasional pertama yang membuka sahamnya) didirikan.[30]
Globalisasi modern awal berbeda dengan globalisasi modern dalam hal tujuan ekspansionisme, cara mengelola perdagangan global, dan tingkat pertukaran informasi. Periode ini ditandai oleh banyaknya perjanjian dagang seperti yang dilakukan East India Company, peralihan hegemoni ke Eropa Barat, terjadinya konflik berskala besar antara negara besar seperti Perang Tiga Puluh Tahun, dan munculnya komoditas baru seperti perdagangan budak. Perdagangan Segitiga memungkinan Eropa mendapatkan keuntungan dari sumber-sumber daya di dunia barata. Perpindahan hewan, tanaman, dan wabah penyakit yang dikaitkan dengan konsep Pertukaran Columbus oleh Alfred Crosby juga memainakn peran penting dalam proses ini. Perdagangan dan komunikasi modern awal melibatkan banyak kelompok masyarakat, termasuk pedagang Eropa, Muslim, India, Asia Tenggara, dan Cina, terutama di kawasan Samudra Hindia.



Globalisasi Era Modern
Sepanjang abad ke-19, globalisasi mulai mendekati bentuknya yang modern akibat revolusi industri. Industrialisasi memungkinkan standardisasi produksi barang-barang rumah tangga menggunakan ekonomi skala, sedangkan pertumbuhan penduduk yang cepat menciptakan permintaan barang yang stabil. Pada abad ke-19, kapal uap sangat menghemat biaya transportasi internasional dan rel kereta menjadikan transportasi darat lebih murah. Revolusi transportasi terjadi antara 1820 dan 1850.[9] Jumlah negara yang ikut dalam perdagangan internasional semakin banyak.[9] Globalisasi pada masa ini sangat dipengaruhi oleh imperialisme abad ke-19 seperti yang terjadi di Afrika dan Asia. Penemuan kontainer kapal tahun 1956 turut memajukan globalisasi perdagangan.[31][32]
Setelah Perang Dunia Kedua, para politikus berhasil mewujudkan konferensi Bretton Woods, perjanjian yang disepakati negara-negara besar untuk menyusun kebijakan moneter internasional, perdagangan dan keuangan, dan pembentukan sejumlah lembaga internasional yang bertujuan memfasilitasi pertumbuhan ekonomi, pembebasan perdagangan secara bertahap, dan penyederhanaan dan pengurangan batasan perdagangan. Awalnya, General Agreement on Tariffs and Trade (GATT) mengeluarkan beberapa perjanjian untuk menghapus batasan perdagangan. GATT kemudian digantikan oleh Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) untuk mengelola sistem perdagangan. Ekspor nyaris berlipat dari 8,5% total produk bruto dunia tahun 1970 menjadi 16,2% tahun 2001.[33] Pemanfaatan perjanjian global untuk memajukan perdagangan terhambat oleh gagalnya putaran negosiasi Doha. Banyak negara yang beralih ke perjanjian bilateral atau perjanjian multilateral yang lebih kecil, misalnya Perjanjian Perdagangan Bebas Amerika Serikat–Korea Selatan 2011.
Sejak 1970-an, penerbangan semakin terjangkau bagi kelas menengah di negara-negara berkembang Kebijakan langit terbuka dan maskapai bertarif rendah ikut mendorong persaingan pasar. Pada tahun 1990-an, pertumbuhan jaringan komunikasi bertarif rendah memangkas biaya komunikasi antarnegara. Banyak hal yang bisa dilakukan melalui komputer tanpa memedulikan lokasinya seperti akuntansi, pengembangan perangkat lunak, dan desain rekayasa.
Pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20, keterhubungan ekonomi dan kebudayaan dunia tumbuh sangat cepat. Pertumbuhan ini melambat sejak 1910-an sampai seterusnya akibat Perang Dunia dan Perang Dingin,[34] tetapi berhasil melaju lagi sejak kebijakan neoliberal dirintis tahun 1980-an dan perestroika serta reformasi ekonomi Cina Deng Xiaoping membawa paham kapitalisme barat ke Blok Timur lama.[35] Pada awal 2000-an, sebagian besar negara maju mengalami Resesi Besar,[36] sehingga memperlambat proses globalisasi untuk sementara.[37][38][39]
Perdagangan dan globalisasi telah berevolusi jauh pada masa kini. Masyarakat yang terglobalisasi memiliki serangkaian pendorong dan faktor yang terus mendekatkan manusia, kebudayaan, pasar, kepercayaan, dan aktivitasnya.[40]

2.2.         Pengertian, dan Latar Belakang Mekatronika, serta Penerapannya.

2.2.1.    Pengertian Mekatronika
Menurut IEEE (IEEE Mechatronics Transaction, 1996), definisi mekatronika adalah sebagai berikut: Mechatronics is the synergistic integration of mechanical engineering with electronics and intelligent computer control in the design and manufacturing of industrial products and processes Berdasarkan hasil Musyawarah nasional mekatronika, Bandung 28 Juli 2006, Komunitas Mekatronika Indonesia merekomendasikan definisi Mekatronika sebagai berikut: Mekatronika adalah sinergis IPTEK teknik mesin, teknik elektronika, teknik informatika dan teknik pengaturan (atau teknik kendali) untuk merancang, membuat atau memproduksi, mengoperasikan dan memelihara sebuah sistem untuk mencapai tujuan yang diinginkan.

Mekatronika berasal dari kata mekanika, elektronika dan informatika. Sehingga Mekatronika dapat didefininsikan sebagai suatu bentuk disiplin ilmu teknik yang mengkombinasikan sinergi dari teknik mesin, elektronika, teknik komputer yang seluruhnya diintegrasikan untuk melakukan perancangan produk. Keterkaitan disiplin ilmu yang terlibat dalam mekatronika tersebut diatas adalah teknik mesin dengan teknik elektro menghasilkan elektro mekanik, teknik mesin dengan teknik komputer menghasilkan software mesin dan teknik elektro dengan teknik komputer menghasilkan software elektro. Semua produk-produk modern saat ini yang ada dipasaran dibuat dengan latar belakang dari disiplin ilmu tersebut diatas.



2.2.2.    Latar Belakang Lahirnya Mekatronika

Istilah Mechatronik (Mechanical Engineering-Electronic Engineering) pertama kali dikenalkan pada tahun 1969 oleh perusahaan jepang Yaskawa Electric Cooperation. Awalnya berkembang dalam bidang Feinwerktechnik, yaitu cabang dari teknik yang mengedepankan aspek ketelitian. Misalnya pada pembuatan jam, alat optik dan sebagainya. Lalu ditambahkan setelah munculnya Informatik sebagai disiplin ilmu baru. Hingga saat ini dipandang sebagai hubungan antara ilmu Mekanik, Elektronik dan Informatik. Dalam masa yang akan datang, aplikasi mekatronika akan digunakan hampir disemua bidang, seperti Otomotif, Pemutar CD, Stasiun luar angkasa atau pada fasilitas produksi. Mekatronika dikategorikan oleh Majalah Technology Review pada tahun 2003 sebagai 10 Teknologi yang dalam waktu dekat dapat mengubah hidup kita.
Latar belakang lahirnya mekatronik dapat ditinjau dari dua sudut pandang, yaitu: sudut pandang sumber daya atau bibit dan sudut pandang kebutuhan atau permintaan.
Dari sudut pandang bibit sedikitnya ada 3 buah bibit yang mendorong lahirnya mekatronik yaitu:
1)      Lahirnya device 4 bit pada tahun 1971 yang berkembang dengan pesat menjadi mikro-prosesor yang memiliki kemampuan yang semakin tinggi dan harga yang semakin rendah.
2)      Lahirnya motor listrik ukuran kecil yang memiliki torsi besar yang menggunakan permanen magnet rear-earth yang merupakan hasil sampingan program litbang luar angkasa NASA.
3)      Hasil-hasil teori kendali digital.



Sedangkan dari sudut pandang kebutuhan sedikitnya ada 2 buah kebutuhan yang mendorong lahirnya mekatonika yaitu:
1)      Ada awal lahirnya mekatronik terdapat tarikan kebutuhan dari konsumen terhadap adanya sistem produksi yang mampu menjawab kebutuhan dengan tipe yang beraneka ragam dalam jumlah yang sedikit-sedikit.
2)      Tarikan kebutuhan akan barang-barang atau alat-alat pemroses informasi yang memiliki kecepatan tinggi dengan dimensi kecil untuk menjawab berkembangan masyarakat informasi yaitu masyarakat dimana peranan informasi menjadi semakin penting.

2.2.3.    Penerapan Mekatronika dalam Kegiatan Sehari – hari

Begitu banyaknya penggunaan sistem mekatronika dalam kehidupan kita memperkuat salah satu sifatnya yang multiguna (aplikatif)
Teknik Otomotif . Sebagai contoh sistem mekatronik pada kendaraan bermotor adalah sistem rem ABS ( Anti-lock Breaking system) atau sistem pengereman yang menghindari terkuncinya roda sehingga mobil tetap dapat dikendalikan dalam pengereman mendadak, ESP ( Elektronik Stability Programm), ABC ( Active Body Control) dan Motor-Managemen-System. Teknologi Penerbangan Dalam teknologi penerbangan modern digunakan Comfort-In-Turbulence System sehingga dapat meningkatkan kenyamanan penumpang walau ketika terjadi turbulensi. Gust Load Alleviation serta banyak contoh lainnya, Teknik Produksi. Contoh dalam teknik produksi adalah penggunaan sensor pada robot. Sistem kendali umpan balik pada elektromotor berkecepatan rotasi tinggi dengan ‘pemegang as’ tenaga magnet. Serta pemutar CD, Harddisk serta mesin pencetak berkecepatan tinggi, atau alat-alat elektronika yang biasa kita gunakan sehari-hari aplikasi mekatronika akan sangat sering kita jumpai.


Selain itu, Mekatronika juga diterapkan pada berbagai hal antara lain:
·         Perancangan sensor/transduser.
·         Peralatan rumah tangga dan perkantoran : mesin cuci, mesin isap debu, timbangan digital, microwave, remote control, pembuat kopi, sistem HVAC, kamera, mesin foto kopi dan masih banyak lagi.
·         Berbagai peranti pada komputer : mouse, printer, disk drive, CD ROM drive, keyboard.
·         Dunia penerbangan : pengendalian pesawat terbang secara Fly By Wire (FBW).
·         Peralatan medis dan laboratorium.
·         Bidang industri : monitoring dan kendali berbagai peralatan industri.
·         Bidang robotika
Komponen utama pada suatu sistem mekatronika adalah sensor, aktuator, dan kontroler. Sensor digunakan untuk mendeteksi variabel pada sistem. Aktuator berfungsi untuk memberikan aksi pada sistem yang dikendalikan. Kontroler/pengendali digital dapat diibaratkan otak pada manusia untuk memproses data dari sensor untuk kemudian memberi perintah pada aktuator.


  
2.3.   Pengaruh Globalisasi Terhadap Mekatronika.

          Dampak yang ditimbulkan oleh globalisasi terhadap perkembangan Mekatronika dapat ditinjau dari berbagai aspek, yaitu :
1.    Perkembangan teknologi,
2.    Disiplin ilmu,
3.    Skill Tenaga Kerja, dan
4.    Proses rekruitmen teknisi (Persaingan di dunia Industri).
          Untuk lebih jelas akan dampak yang akan ditimbulkan oleh globalisasi terhadap Mekatronika, marilah simak pembahasan berikut ini.
2.3.1.    Pengaruh Globalisasi Terhadap Mekatronika Ditinjau dari Perkembangan Teknologi yang Digunakan.

Adapun pengaruh yang ditimbulkan globalisasi terhadap Mekatronika jika ditinjau dari  dari perkembangan teknologi yang digunakan adalah sangat menguntungkan sekali. Karena, dengan adanya globalisasi dapat meningkatkan mutu teknologi Mekatronika di Indonesia. Misalnya, teknologi mekatronika yang ditemukan oleh pelaku - pelaku mekatronika di Jepang ataupun di negara – negara maju lainnya dapat di akses dengan mudah di Indonesia, sehingga teknologi tersebut dapat di pelajari dengan cepat. Hal ini akan membuat teknologi mekatronika yang ada di Indonesia tidak akan ketinggalan jauh dari teknologi yang di negara - negara maju lainnya.

2.3.2.    Pengaruh Globalisasi Terhadap Mekatronika ditinjau Dari Disiplin Ilmu Mekatronika.

Globalisasi sangatlah membantu dalam perkembangan ilmu Mekatronika di indonesia. Bagaimana tidak ? dengan adanya globalisasi, para pelaku Mekatronika di Indonesia dapat berinteraksi dan berdiskusi dengan teknisi mekatronika di negara lain dalam upaya pengembangan proyek Mekatronika di Indonesia. Dengan adanya globalisasi para pelaku mekatronika dapat mencari sumber referensi dengan mudah melalui internet. Hal ini akan sangat membantu dalam upaya pengembangan disiplin ilmu Mekatronika di Indonesia.

2.3.3.    Pengaruh Globalisasi Terhadap Mekatronika Ditinjau dari Skill Tenaga Kerja.

Pengaruh globalisasi terhadap Mekatronika juga dapat di tinjau dari kualitas skill tenaga kerja. Contohnya, sebelum adanya globalisasi tenaga kerja biasanya lebih cenderung menggunakan tenaga manual, dan kurang menguasai penggunaan teknologi. Namun setelah adanya globalisasi, tenaga kerja mampu menguasai teknologi yang ada. Hal ini disebabkan karena globalisasi selalu menuntut setiap tenaga kerja untuk mampu menggunakan  teknologi yang ada. Dengan adanya globalisasi dapat mendorong tenaga kerja untuk menjadi tenaga kerja yang terampil dan menguasai teknologi dengan baik.

2.3.4.    Pengaruh Globalisasi Terhadap Mekatronika Ditinjau dari Proses Rekruitmen Tenaga Kerja.

Globalisasi sangat berpengaruh terhadap proses rekruitmen tenaga kerja Mekatronika oleh perusahaan. Persaingan tenaga kerja di dunia industri justru menjadi sangat ketat ketika dunia memasuki era globalisasi. Tenaga kerja dituntut untuk memiliki skill yang cukup memadai supaya bisa memasuki dunia kerja. Bagaimana tidak ? di era globalisasi tenaga kerja dapat dengan bebas keluar masuk pada suatu negara, sehingga persaingan tidak hanya terjadi antar tenaga kerja lokal, tetapi juga dengan tenaga kerja asing. Tenaga kerja yang tidak kompeten akan tersingkirkan dan tersisihkan, walaupun tenaga tersebut berasal dari tenaga kerja lokal. Sistem rekruitmen inilah yang membuat banyak tenaga kerja Indonesia tidak mendapat tempat di dunia usaha, karena di klaim kurang memiliki kompetensi atau karena kalah bersaing dengan tenaga kerja asing. Hal inilah yang menjadi penyebab utama meningkatnya angka pengangguran di Indonesia, Terutama pada teknisi mekatronika. Untuk menghindari masalah tersebut dibutuhkan kematangan skill oleh pelaku Mekatronika di Indonesia supaya tidak kalah saing dengan teknisi Mekatronika dari negara lain.




BAB III
PENUTUP


3.1     Kesimpulan
          Globalisasi merupakan suatu proses yang mencakup keseluruhan dalam berbagai bidang kehidupan sehingga tidak tampak lagi adanya batas-batas yang mengikat secara nyata, sehingga sulit untuk disaring atau dikontrol.
          Proses terjadinya globalisasi dalam aspek sosial terjadi dengan cara melalui media massa, dan media elektronik, serta perkembangan IPTEK,  baik secara langsung maupun tidak langsung, ataupun bisa melalui interaksi yang terjadi dimasyarakat.
          Dampak yang ditimbulkan era globalisasi pada bidang mekatronika  yaitu berkembangnya jenis teknologi yang digunakan, semakin meningkatnya disiplin ilmu yang dihasilkan, dan semakin bermutu tenaga mekatronika yang dihasilkan, serta semakin kompetitif proses rekruitmen karyawan atau teknisi mekatronika oleh perusahaan pengguna jasa Mekatronika.
          Adapun cara yang dapat dilakukan untuk menghadapi dampak yang ditimbulkan ialah dengan menambah skill produktifitas, dan mempersiapkan mental yang matang supaya mampu bersaing dengan tenaga lainnya di era globalisasi.

3.2.    Saran
          Dari hasil pembahasan diatas, dapat dilakukan beberapa tindakan yang perlu dilakukan oleh para pelajar ataupun mahasiswa yang sedang meggeluti teknik mekatronika untuk menghadapi tinggi yaitu :
*     Para pelaku Mekatronika perlu meningkatkan skill yang dimilikinya agar mampu  bersaing di era globalisasi.
*     Para instruktur Mekatronika perlu meningkatkan mutu pengajarannya, demi mendapatkan pelaku mekatronika yang handal, dan mampu bersaing di era globalisasi.
*     Pemerintah perlu memperhatikan hal – hal yang diperlukan oleh pelaku mekatronika, seperti : Lapangan pekerjaan, dan tempat pelatihan produktifitas.

 


DAFTAR PUSTAKA